BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 15 Mei 2013

Sistem Transportasi Hewan



1.1   Transportasi pada Hewan
Sistem transportasi atau sistem peredaran darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum memiliki sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya pada Amoeba dan paramecium, sirkulasi bahan-bahan metabolisme berikut sisa-sisa metabolisme dilakukan dengan aliran sitoplasma. Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan tubuh lebih dari beberapa milimeter) dan atau hewan yang memiliki aktivitas metabolism tinggi. Oleh karena itu, pada hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi khusus yang menjamin adanya pergerakan cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Adapun sistem sirkulasi tersebut dilakukan oleh seperangkat organ-organ sirkulasi darah terbuka dan system peredaran tertutup.
Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun multiseluler. Metabolisme berlangsung didalam setiap sel makluk hidup dan untuk itu diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel melalui system sirkulasi.
Secara garis besar, sistem sirkulasi memiki tiga fungsi sebagai berikut:
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.
2.      Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
3.      Menyebarkan tekanan atau kekuatan
Sistem sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung pada tingkat perkembangan tubuh hewan. Protozoa Bersilia yang hidup sesil mampu menyelenggarakan sirkulasi cairan tubuh menggunakan khoanosit, sedangkan Coelentrata dengan cara mengalirkan air melalui saluran khusus pada sistem gastrovaskular yang bersilia. Pada molusca sangat tergantung pada arah gerakan silia yang dapat mengalirkan air (yang mengandung makanan) melalui rongga mantel. Di rongga mantel, partikel makanan dikumpulkan dan ditelan. Sistem ini juga berfungsi untuk menyediakan oksigen bagi insang. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem sirkulasi berfungsi untuk mengangkut gas dan makanan.
Sistem Peredaran Darah Terbuka dengan Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem sirkulasi darah pada hewan ada yang terbuka dan tertutup, berikut penjelasnnya:
.


1.    Sistem Sirkulasi Terbuka
Bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi jantung, dan volume darah yang dikeluarkan hanya sedikit, terdorong rendah dan mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan sel terbatas sehingga aktivitas metabolism terbatas.
Contohnya:Moluska dan Artropoda
Susunan pembuluh pada arthropoda contohnya insekta, salah satu jenis hewan yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka. Arthropoda memiliki jantung berbentuk pipa yang terletak di bagian dorsal tubuh, dan diliengkapi dengan sejumlah lubang beserta klep. Lubang yang dinamakan ostia tersebut member peluang kepada darah untuk masuk kembali ke jantung. Relaksasi otot jantung menyebabkan adanya tekanan negative dalam rongga jantung sehingga menimbulkan kekuatan untuk mengisap darah secara aktif. Pembuluh darah dorsal bagian depan disebut aorta. Dinding aorta bersifat kontraktil dan dapat menimbulkan gelombang peristaltik untuk mendorong darah ke arah depan ( ke kepala ). Pembuluh ini merupakan cabang pembuluh darah utama, yang berlanjut sampai kepala dan berakhir di bagian tersebut. Percabangan pembuluh aorta membawa pasokan darah untuk sebagian besar tubuh. Namun, pembuluh pada sistem sirkulasi terbuka idak dilengkapi dengan pembuluh darah perifer (kapiler) sehingga pada tingkat jaringan, darah akan keluar dari pembuluh dan selanjutnya mengalir bebas di antara sel jaringan. Pada tahap selanjutnya, darah atau cairan tubuh tersaring dan secara perlahan-lahan kembali ke jantung melaui ostia yang banyak terdapat di bagian tersebut. Sebagai akibat dari tidak adanya pembuluh kapiler, sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah. Dengan demikian, pada setiap kontraksi jantung, volume darah yang dapat dikeluarkan dari jantung ke rongga tubuh hanya sedikit. Selain itu, tekanan yang ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah juga rendah sehingga darah mengalir lambat. Hal ini menyebabkan jumlah sari makanan yang dilepaskan ke sel tubuh terbatas, dan akibatnya aktivitas metbolisme dalam tubuh pun terbatas. Kelemahan lain dari sistem sirkulasi terbuka ialah hewan tidak dapat mengatur aliran darah secara tepat ke berbagai organ yang berbeda.

2.    Sistem Sirkulasi Tertutup
Bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus, dan tekanannya dipertahankan tetap tinggi mengakibatkan darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat.
Dalam sistem darah tertutup umumnya darah mengalir dari jantung ke pembuluh kapiler dan kembali ke jantung.
Contohnya : Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktofus dan cumi-cumi) dan Vertebrata.
Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong oleh kekuatan dari hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang memiliki sistem, darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke setiap sel tubuh. Hal ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai ke tiap sel agar proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme (misalnya saat melakukan latihan fisik), vertebrata dapat meningkatkan jumlah pasokan darah ke organ yang aktif (misalnya otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/ tidak aktif (misalnya organ gasroinointestinal). Organ sirkulatori pada hewan yang memiliki sistem terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh ateri, vena, arteriol, venula, hingga jaringan kapiler.
1.2       Sistem Transportasi Hewan

1.    Burung
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
2.    Reptil
Mempunyai sistem peredaran ganda seperti pada burung. Jantung kadal terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bili kiri dan bilik kanan.
Dari jantung keluar dua buah aorta aorta kanan dan aorta kiri.
Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.
3.    Katak
Katak mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.



4.    Ikan
Mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas dua ruang yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung dipompa melalui aorta menuju insang.
Dalam insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh tubuh.
5.    Serangga
Mempunyai alat transportasi berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut ostium tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta. Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme. Sedangkan pengedaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.

6.    Cacing tanah
                 Mempunyai alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta berfungsi sebagai jantung.
1.3  Pertukaran zat di jaringan

      Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa besarnya tekanan systole dan diastole pada manusia adalah 120/80 mm Hg. Hal ini berarti bahwa darah yang dipompa oleh jantung membrikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Dari aorta, darah mengalir terus ke cabang-cabang arteri, dan akhirnya sampai di pembuluh kapiler. Semakin jauh dari jantung, tekanan darah dalam pembuluh pun semakin menurun. Di pembuluh kapiler, darah hanya memberikan tekanan hidrostatik sebesar kira-kira 40 mm Hg.
    Sementara itu, tekanan dalam cairan atau ruang ekstrasel hanya 25 mm Hg ( sama di semua bagian tubuh). Perbedaan tekanan yang timbul antara bagian dalam n luar pembuluh kapiler menyebabkan terjadinya perpindahan sejumlah air dan partikel- partikel kecil terlarut dari dalam pembuluh kapiler e cairan jaringan.
Tekanan hidrostatik dalam pembuluh kapiler yang berdekatan/ berhubungan dengan pembuluh vena atau venula turun hingga 15 mm Hg. Karena tekanan hidrostatik di bagian ini lebih rendah daripada tekanan osmotic dalam cairan jaringan, sejumlah air dan partikel kecil pada cairn jaringan akan masuk kembali ke pembuluh kapiler.Sekalipun demikian, jumlah total air dan partikel yang keluar dari pembuluh kapiler selalu lebih besar daripada jumlah yang dapat masuk kembali ke kapiler. Untuk menjaga kondisi homeostasis, kelebihan air dan partikel zat yang masih tertinggal dalam cairan jaringan harus dikembalikan ke dalam kapiler darah.
    Pengembalian kelebihan air dan zat terlarut tersebut dilaksanakan oleh pembuluh limfe kecil yang sangat permeable, yang akan meneruskannya ke pembuluh limfe yang lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap unit pembuluh limfe yang lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap unit pembuluh limfe kecil akan bergabung akan bergabung untuk membentuk pembuluh yang lebih besar. Pembuluh limfe yang paling besar akan berhubungan dengan pembuluh darah, yakni pad pembuluh vena subklavia. Oleh karena itu, cairan yang masuk ke pembuluh limfe kecil nantinya akan masuk ke pembuluh darah juga. Aliran cairan dalam sistempembuluh limfe dipertahankanoleh sejumlah klep dan aktivitas otot di sekitar pembuluh, seperti yang terjadi pada pembuluh vena.

0 komentar: